TUGAS KAMPUS

ABDUL RAHMAN

  • Home
  • METODE KUANTITATIF
  • METODE KUALITATIF
  • PORTOFOLIO
  • CONTACT
  • ABOUT US
penelitian kuantitatif

METODE PENELITIAN

Minggu, 18 September 2016 By Abdul Rahman 0 Comments
METODE PENELITIAN
suatu penelitian dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif. Riset Kualitatif merupakan suatu penelitian
yang mendalam (in-depth), berorientasi pada kasus dari sejumlah kecil kasus, termasuk satu studi kasus.  Riset kualiatif berupaya menemukan data secara terperinci dari kasus tertentu, seringkali dengan tujuan menemukan bagaimana sesuatu terjadi. Tujuan utama riset kualitatif adalah untuk membuat suatu fakta dapat dipahami, dan sering kali tidak terlalu menekankan pada penarikan kesimpulan (generalisasi), atau tidak menekankan pada perkiraan (prediksi) dari berbagai pola (yang ditemukan). 
Metode kualitatif memunginkan peneliti dapat melihat perilaku dalam situasi yang sebenarnya tanpa adanya rekayasa yang terkadang terjadi pada penelitian eksperimental atau survei. Tehnik kualitatif dapat meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti terhadap fenomena yang tengah diteliti khususnya jika fenomena itu belum pernah diteliti. Namun tehnik ini memiliki kelemahan yaitu ukuran sampel sering kali terlalu kecil untuk memungkinkan peneliti melakukan generalisasi terhadap data di luar sampel yang dipilih untuk penelitian tertentu. Untuk alasan inilah, riset kualitatif sering kali digunakan sebagai penelitian awal sebelum melakukan penelitian yang lebih jauh dan mendalam.

riset kuantitaif menuntut variabel yang diteliti dapat diukur. Bentuk riset semacam ini memberikan perhatian besar pada seberapa sering  suatu variabel muncul, dan umumnya menggunakan angka untuk menyampaikan suatu jumlah. riset ini memiliki keuntungan yaitu penggunaan angka memungkinkan ketepatan yang lebih baik dalam dalam melaporkan suatu hasil h

a. Perbedaan Riset Kualitatif, Kuantitatif
  • Perbedaan riset kualitatif, kuantitatif tidak ditentukan pada jumlah sampel
  • Perbedaan riset kualitatif, kuantitatif tidak ditentukan pada pengukuran
  • Perbedaan riset kualitatif, kuantitatif terletak pada cara mengajukan pertanyaan 



Menurut Wimmer-Dominick (2011), perbedaannya terletak pada bagaimana pertanyaan diajukan. Penelitian kualitatif menggunakan pertanyaan fleksibel, dan walaupun daftar pertanyaan telah disiapkan tetapi peneliti dapat mengubah pertanyaan atau mengajukan pertanyaan lanjutan. Penelitian kuantitatif menggunakan pertanyaan yang tetap, artinya responden akan menjawab pertanyaan yang sama. Walaupun pertanyaan lanjutan dapat ditambahkan ke dalam kuesioner, namun pertanyaan tersebut harus sudah dimasukkan sebelum proyek penelitian dilaksanakan. Pewawancara dalam penelitian kuantitatif tidak diperkenankan mengajukan pertanyaan di luar apa yang sudah dicantumkan pada kuesioner.


PENGUMPULAN DATA
Bagaimana peneliti mengumpulkan data? Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti eksperimen, survei atau pengamatan lapangan. Penelitian kualitatif memiliki sejumlah metode pengumpulan data seperti focus group discussion (FGD), pengamatan lapangan, wawancara mendalam, dan studi kasus. Data kualitatif memiliki berbagai macam bentuk seperti : catatan yang kita buat selama melakukan pengamatan lapangan, transkrip wawancara, dokumen, catatan harian, dan jurnal.
Riset kuantitatif memiliki beberapa metode pengumpulan data seperti survei yang mencakup survei melalui telepon, survei surat, dan survei internet. Pada metode ini, pertanyaan yang diajukan bersifat tetap (statis), atau sudah terstandar.


SUMBER : METODE PENELITIAN SURVEI – MORISSAN HAL 22 - 33

Continue reading
Share:
Views:
buku

BUKU METODE PENELITIAN SURVEI

Minggu, 04 September 2016 By Abdul Rahman 0 Comments

Continue reading
Share:
Views:
penelitian kuantitatif

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

By Abdul Rahman 0 Comments

PENDAHULUAN

Apakah penelitian itu? Menurut Wimmer dan Dominick (2011), penelitian adalah upaya untuk menemukan sesuatu (an attempt to discover something). Hal ini berarti kita semua adalah peneliti, dan kita walaupun sering kali tidak menyadari, melakukan penelitian setiap harinya. Riset atau penelitian dapat bersifat formal maupun informal.riset formal berarti peneliti harus mengikuti secara tepat prosedur penelitian yang sudah ditentukan, sedangkan riset informal berarti peneliti tidak perlu mengikuti prosedur penelitian yang sudah ditentukan. Riset formal tidak berarti lebih baik dari riset informal.



A.METODE ILMIAH
Semua penelitian, baik formal maupun informal, selalu diawali dengan suatu pertanyaan dasar atau proposisi  mengenai suatu fenomen tertentu. Tujuan dari setiap penelitian adalah ‘untuk mengetahui’ jawaban yang muncul di pikiran, dan jawaban yang diperoleh disebut pengetahuan. Ada empat cara untuk dapat mengetahui yaitu :
  1. Keteguhan : pengetahuan diperoleh atas dasar anggapan baha sesuatu itu benar karena selalu benar dan tidak ada yang berubah.
  2. Intuisi : pengetahuan diperoleh berdasarkan perasaan.
  3. Otoritas : pengetahuan diperoleh berdasarkan sumber terpercaya seperti orang tua, guru, dan kiai.
  4. Ilmiah : pengetahuan  diperoleh dari serangkaian analisis objektif.

KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
Metode ilmiah memiliki lima karakteristik dasar yang membedakannya dengan metode untuk mengetahui lainnya. 5 karakteristik tersebut adalah :
  1. Terbuka : penelitian ilmiah bersifat terbuka dan dapat diakses siapa saja.peneliti tidak boleh merahasiakan sesuatu dalam penelitiannya , harus terbuka dan bebas disampaikan dari satu peneliti kepada peneliti lainnya.
  2. Objektif : ilmu pengetahuan menolak penilaian tidak objektif yang dikemukakan peneliti.ketika melaksanakan penelitian, peneliti harus membuat aturan dan prosedur yang jelas dan tegas dan setiap peneliti harus mengikuti aturan dan prosuder tersebut.
  3. Empiris : penelitian hanya mengurus dunia yang dapat diketahui dan diukur.sifat empiris penelitian tidak berarti menolak pandangankarena peneliti ilmu sosial serin menemukan hal ini setiap harinya.
  4. Sistematis : peneliti yang baik selalu menggunakan penelitian yang sudah ada sebelumnya sebagai dasar membangun dan melaksanakan penelitian yang akan dilakukan.
  5. Prediktif : ilmu pengetahuan berfungsi untuk menghubungkan apa yang terjadi hari ini dengan apa yang akan terjadi dimasa depan.

B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Tujuan dari suatu metode penelitian ilmiah adalah untuk menghasilkan data yang objektif, dan tidak bias sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap data yang diperoleh. untuk mendapat pertanyaan dan hipotesis penelitian, para peneliti harus mengikuti suatu prosedur yang terdiri dari delapan langkah. Adapun delapan langkah yang dimaksud adalah:
  1. Pemilihan topik penelitian.
  2. Tinjauan teori.
  3. Hipotesis dan pertanyaan penelitian.
  4. Menentukan metode penelitian.
  5. Pengumpulan data.
  6. Analisis dan interpretasi hasil.
  7. Prestasi hasil penelitian.
  8. Replikasi penelitian.
Setiap langkah dari kedelapan langkah tersebut bersifat saling tergantung satu sama lain agar dapat menghasilkan penelitian yang efisien dan efektif.
  1. Pemilihan Topik Penelitian, ketika kita telah mendapatkan topik riset yang hendak kita teliti, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa topik dan masalah penelitian tersebut memang berharga dan bernilai untuk diteliti.Caranya dengan menjawab tujuh pertanyaan dasar berikut:
    1. Apakah topik penelitian terlalu luas?
    2. Apakah topik dapat diteliti?
    3. Apakah data dapat dianalisis?
    4. Apakah masalahnya penting?
    5. Apakah hasilnya dapat digeneralisasi?
    6. Apakah biaya penelitian dapat terjangkau?
    7. Apakah penelitian mengandung bahaya?


  2. Tinjauan Pustaka, Setiap penelitian berawal dari tiga faktor : ketertarikan (interest), ide atau gagasan, dan teori yang melandasinya. diawali dengan adanya ketertarikan, munculnya ide atau gagasab, dan dilanjutkan dengan mencari teori yang relevan. Suatu tinjauan pustaka bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini akan membantu peneliti merumuskan hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian.
    1. Jenis penelitian apa yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan topik penelitian yang hendak dilaksanakan?
    2. Apa hasil penelitian atau temuan yang diperoleh dari penelitian sebelumya?
    3. Apa saran peneliti sebelumnya untuk diteliti lebih lanjut?
    4. Apa yang belum diteliti?
    5. Bagaimana penelitian yang dilaksanakan mampu menambah pengetahuan kita di bidang bersangkutan?
    6. Metode penelitian apa yang digunakan dalam penelitian sebelumnya?
     
  3. Merumuskan Pertanyaan dan Hipótesis Penelitian, setelah mendapatkan topik penelitian, dan melakukan pendalaman terhadap literatur terkait selanjutnya peneliti harus merumuskan masalah penelitian kedalam hipotesis atau pertanyaan penelitian. 

    Pertanyaan Penelitian 
    peneliti dalam menyusun suatu rumusan masalah penelitian harus memerhatikan beberapa ketentuan agar mendapatkan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang baik seperti :
  1. Rumusan masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dikemukakan secara tegas.
  2. Rumusan masalah harus dapat diuji.
  3. Rumusan masalah tidak boleh mengandung subjektivitas atau penelitian personal peneliti.
  4. Rumusan masalah harus dinyatakan dalam struktur bahasa dan tata bahasa yang baik.
Hipotesis Penelitian ,berdasarkan teori mengenai alasan moral (moral reasoning), Kremar dan Cooke (2001), mengemukakan hipotesis bahwa anak kecil memiliki kemungkinan lebih besar untuk menerima kekerasan sebagai hal yang benar dan sah jika pelaku tindak kekerasan tidak dihukum dibandingkan dengan dihukum.hasil penelitian mereka menunjukkan adanya kesesuaian dengan hipotesis.
  1. Tujuan Hipotesisadanya hipotesis dalam suatu penelitian memberikan keuntungan bagi peneliti,pertama hipotesis memberikan arah bagi penelitian yang akan dilaksanaka. kedua, adanya hipotesis adalah mencegah peneliti untuk melakukan penelitian coba - coba.
  1. Syarat Hipotesissuatu hipotesis yang bermanfaat harus memiliki sekurang - kurangnya empat karakteristik atau sifat, yaitu : Hipotesis harus sejalan dengan topik ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini; Harus konsisten dengan logika.; Harus dinyatakan secara ringkas.; Harus dapat diuji.
  1. Hipotesis NolHipotesis nol menyatakan bahwa perbedaan statistik atau hubungan yag ditemukan dalam analisis disebabkan adanya peluang atau kesalahan acak.


SUMBER : METODE PENELITIAN SURVEI – MORISSAN HAL 1 - 21


Continue reading
Share:
Views:
Postingan Lebih Baru Beranda
Langganan: Postingan ( Atom )

Label

  • buku (1)
  • penelitian kuantitatif (4)

Arsip Blog

  • Oktober 2016 (2)
  • September 2016 (3)

Author
© 2016 TUGAS KAMPUS
Distributed By Blogger & Created By Responsive Blogger Templates