Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara unit analisis dan agregat tersebut. Perbedaan yang sama antara unit analisis dan agregat terjadi pada penelitian eksplanatif. Unit analisis dalam suatu penelitian biasanya juga menjadi unit observasi. Unit analisis adalah seluruh hal yang kita teliti untuk mendapatkan penjelasan ringkas mengenai keseluruhan unit dan untuk menjelaskan berbagai perbedaan di antara unit analisis tersebut.
1. Pembagian Unit Analisis
Beberapa unit analisis yang umumnya digunakan dalam riset ilmu sosial yang terdiri atas :
1. Individu
2. Kelompok
3. Organisasi
4. Interaksi Sosial
5. Artefak Sosial
2. Kesalahan Unit Analisis
Hal terpenting bagi peneliti adalah menentukan secara jelas siapa atau apa yang akan menjadi unit analisis. Kita sebagai peneliti hendaklah melakukan riset, ia harus memutuskan apakah ia akan meneliti. Terdapat dua jenis kesalahan dalam hal penentuan unit analisis yaitu :
1. Kesalahan ekologis (ecological fallacy)
Kesalahan ekologis mengacu pada kelompok atau perangkat atau sistem, yaitu sesuatu yang lebih besar dari satu unit individu. Menurut Earl Babbie kesalahan ekologis adalah asumsi bahwa sesuatu yang diamati mengenai satu unit ekologis mengatakan sesuatu mengeni individu – individu yang menyusun unit tersebut.
2. Kesalahan reduksi (reductionism)
Menuru Earl Babbie reduksionisme mencakup upaya untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu berdasarkan konsep terbatas atau aturan tingkat rendah. Kesalahan reduksi pada dasarnya bukan suatu kesalahan total, hanya saja bersifat terlalu sempit.
1. KONSEPTUALISASI DAN PENGUKURAN
Dalam kegiatan penelitian, sering kali objek atau sesuatu yang hendak kita teliti tidak jelas wujudnya karena tidak dapat dilihat, tidak dapat disentuh atau digenggam sebagaimana batu yang dapat digenggam dan dirasakan oleh indra manusia. Sering kali objek yang hendak kita teliti
merupakan hasil rekayasa manusia yang tidak memiliki makna tunggal tetapi banyak makna. Bagaimana penelitian dapat mengukur objek atau hal-hal seperti: cinta, religius, perasaan kasihan, prasangka (prejudice), afiliasi politik/agama, dan iman. Contoh-contoh ini merupakan sesuatu yang abstrak.
1. Konsep dan Konstruk
Abraham Kaplan (1964) membedakan tiga kelompok objek yang dapat diukur dalam sebuah penelitian ilmiah.
1. Kelompok pertama adalah objek yang bersifat direct observables, yaitu hal-hal yang dapat diamati secara langsung oleh indra manusia seperti warna atau bentuk suatu objek, ukuran bangunan, intonasi, suara, bau atau aroma dari sesuatu/seseorang, dan seterusnya.
2. Kelompok kedua adalah objek yang bersifat indirect observables, yaitu hal-hal yang dapat diamati secara tidak langsung.
3. Kelompok ketiga adalah konstruk, yaitu hal-hal yang tidak dapat diamati secara tidak langsung lebih-lebih secara langsung.
Menurut Kaplan, konstruk adalah suatu konsep, sesuatu yang kita ciptakan. Suatu konstruk adalah suatu konsep yang memiliki tiga karakteristik yang berbeda:- Pertama konstruk adalah suatu gagasan abstrak yang bisanya terbagi ke dalam beberapa dimensi yang diwakili beberapa konsep tingkat rendah.
- Kedua Karena sifatnya yang abstrak, maka konstruk tidak dapat diamati secara langsung.
- Ketiga Suatu konstruk biasanya dirancang untuk tujuan riset khusus sehingga makna konstruk yang paling tepat tergantung dengan konteks di mana konstruk bersangkutan berada.
Konsepsi adalah suatu gambaran mental (mental image) yang muncul pada pikiran seseorang terhadap sesuatu. Konsep adalah sebuah kata atau istilah yang diciptakan dan digunakan manusia untuk menyatakan sebuah gagasan abstrak yang dibentuk dengan cara membuat generalisasi dari bagian-bagian serta proses meringkaskan berbagi pengamatan yang berhubungan.
2. Indikator dan Dimensi
Indikator adalah tanda yang menunjukkan ada atau tidak adanya konsep yang tengah kita pelajari. Konseptualisasi dapat pula ditujukan pada upaya identifikasi sejumlah dimensi yang berbeda-beda dari satu variabel yang mengarah pada suatu perbedaan. Dengan kata lain, kita dapat saja menggunakan kata yang sama tetapi memiliki beberapa konsep yang secara makna berbeda.
3. Variabel dan Atribut
Atribut atau nilai didefinisikan sebagai karakteristik atau kualitas yang menjelaskan suatu objek, dalam hal ini manusia. Beberapa contoh atribut antara lain: wanita, tidak jujur, cerdas, konservatif, petani, orang Indonesia, dan sebagainya. Apa saja yang dikatakan orang untuk menjelaskan mengenai diri seseorang merupakan atribut.Variabel adalah pengelompokan logis dari sejumlah atribut. Misal laki-laki dan wanita adalah atribut, dan jenis kelamin adalah variabel yang terdiri atas dua atribut tersebut.
Hubungan antara atribut dan variabel terletak pada penjelasannya dalam ilmu pengetahuan. Variabel dan atribut merupakan fondasi bagi penelitian hubungan sebab akibat dalam penelitian ilmu sosial.
4. Variabel Diskrit dan Kontinus
Suatu penelitian dapat menggunakan dua bentuk variabel, yaitu variabel diskrit (discrete variable) dan variabel kontinus (continuous variable). Suatu variabel adalah kontinus jika data yang diperoleh berasal dari perhitungan (count) sedangkan data variabel diskrit berasal dari pengukuran (measurement).perbedaan paling mendasar diantara keduanya adalah bahwa variable diskrit hanya menerima atau mencakup nilai utuh, tidak ada nilai yang terletak diantara dua nilai utuh, sedangkan variable kontinus menerima atau mencakup semua nilai dengan hampir tanpa batas.
SUMBER : METODE PENELITIAN SURVEI – MORISSAN HAL 46 - 74
0 komentar:
Posting Komentar